Wali Kota Tangerang: MPLS Harus Edukatif, Perpeloncoan Dilarang Keras

Daerah Pendidikan viral

haridunia.com – Wali Kota Tangerang, Sachrudin, mengeluarkan imbauan tegas agar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Tangerang dilaksanakan secara edukatif, menyenangkan, dan jauh dari segala bentuk perpeloncoan. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kemendikdasmen dan Menteri Pendidikan, yang mengharapkan MPLS jadi momen menyambut pelajar baru dengan positif dan ramah.

Imbauan Wali Kota Tangerang untuk MPLS yang Edukatif

Sebagai pemimpin daerah, Wali Kota Sachrudin menegaskan bahwa MPLS bukan ajang untuk menunjukkan senioritas atau bentuk kekerasan. Menurutnya, sekolah di Tangerang harus menyusun MPLS dengan pendekatan kreatif dan mendidik, agar siswa-siswi baru merasa nyaman dan dihargai sejak hari pertama sekolah.

Ia juga meminta agar lembaga pendidikan menyediakan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah seperti tur keliling kampus, pemaparan budaya kota, dan pengenalan nilai kebersamaan. Tujuannya, supaya siswa baru tidak merasa asing dan langsung merasa bagian dari komunitas lokal.

Selain itu, Wali Kota menghimbau sekolah untuk melibatkan unsur budaya lokal—seperti mengenal ikon Kota Tangerang—agar MPLS bisa jadi sarana mempererat rasa kebanggaan terhadap daerah. Hal ini sekaligus menguatkan nilai inklusivitas sejak awal bersekolah.

Larangan Perpeloncoan & Pengawasan Ketat

Imbauan ini didukung oleh regulasi dari Kemendikdasmen dan Kemendikbud yang melarang tindakan perpeloncoan, penganiayaan verbal maupun fisik kepada siswa baru saat MPLS. Kepala Pusat Penguatan Karakter menyatakan MPLS harus benar-benar ramah dan bertujuan mendidik karakter, tidak merendahkan martabat siswa.

Mendikdasmen juga menegaskan bahwa setiap sekolah harus mengawasi aktivitas MPLS lewat guru dan tenaga kependidikan, bukan hanya menyerahkan kepada OSIS atau siswa senior. Dinas pendidikan akan melakukan monitoring langsung agar kegiatan sesuai dengan regulasi.

Apabila ditemukan praktik perpeloncoan, sekolah bisa menerima sanksi administratif, seperti teguran hingga pembekuan kegiatan MPLS. Pemerintah pusat siap memberikan peringatan kepada pihak sekolah yang melanggar.

Contoh Penerapan MPLS Ramah di Tangerang

Dalam pelaksanaan MPLS tahun sebelumnya, Pemkot Tangerang mengambil pendekatan yang humanis dan edukatif. Penjabat Wali Kota Nurdin meninjau langsung pelaksanaan MPLS di SMP dan SD setempat, dengan mempromosikan kegiatan yang mengedepankan pengenalan budaya, game edukatif, serta penguatan karakter.

Tak hanya itu, sekolah menyajikan kegiatan ramah anak, seperti pengenalan sistem demokrasi kelas (pemilihan ketua kelas), tur lingkungan sekolah, dan edukasi cara belajar efektif, bukan kegiatan fisik berat atau prank berbasis senioritas.

Langkah ini mendapat apresiasi dari orang tua dan Dinas Pendidikan, karena mampu menciptakan MPLS yang menyenangkan—membuka ruang karya dan kreativitas tanpa tekanan atau rasa takut di antara siswa baru.

Manfaat & Harapan dari MPLS Ramah

MPLS yang dilakukan secara edukatif dan ramah memiliki beberapa dampak positif:

  1. Transisi Emotional: siswa baru merasa lebih aman, diterima, dan tidak cemas saat memasuki lingkungan baru.

  2. Bangun Kebersamaan: kegiatan kelompok seperti diskusi, games, dan pengenalan sistem sekolah membangun solidaritas antar siswa.

  3. Penguatan Karakter: perhatian pada akhlak, anti bullying, serta kesadaran sosial memberikan fondasi karakter kuat sejak dini.

Pemerintah berharap pendekatan seperti ini bisa menciptakan generasi muda yang ramah, berkarakter, serta tumbuh dalam lingkungan sekolah yang mengedepankan rasa hormat, bukan rasa takut.

MPLS Tangerang: Edukatif, Inklusif, dan Bebas Perpeloncoan

Singkatnya, dengan Wali Kota Tangerang imbau MPLS edukatif, sekolah diharapkan menjalankan masa pengenalan yang menyenangkan, aman, dan inklusif. Perpeloncoan dan tindakan bullying dilarang keras, sejalan dengan regulasi nasional dan nilai-nilai pendidikan karakter.

Sekolah dan guru memiliki tanggung jawab besar sebagai pengawas utama, sambil terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Komite Sekolah. Semoga MPLS 2025 berjalan sukses, bebas perpeloncoan, dan siap membentuk generasi penerus yang berdaya dan bermartabat.