Berapa Gaji Tina Talisa sebagai Komisaris Pertamina Patra Niaga? Simak Estimasi Lengkapnya

Pemerintahan

haridunia.com – Baru-baru ini, nama Tina Talisa ramai menjadi pembicaraan karena diangkat sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga. Salah satu pertanyaan utama publik adalah: berapa sih gajinya sebagai komisaris perusahaan BUMN besar seperti ini?

Estimasi Gaji dan Kompensasi Tahunan

Menurut laporan keuangan 2023 Pertamina Patra Niaga, total remunerasi manajemen kunci (termasuk direksi dan komisaris) mencapai sekitar USD 19,1 juta atau setara Rp 309–312 miliar, dengan asumsi kurs sekitar Rp 16.215–16.370 per USD.
Dengan struktur manajemen kunci terdiri dari 14 anggota (7 direksi + 7 komisaris), maka jika dibagi rata, masing-masing mendapatkan sekitar USD 1,36 juta atau Rp 21,8–22,3 miliar per tahun.
Perlu diingat: ini adalah estimasi rata‑rata, bukan angka pasti untuk Tina Talisa; variasi kompensasi bisa terjadi tergantung jabatan, masa kerja, dan kinerja individu.

Komponen Penghasilan & Tunjangan

Menurut Peraturan Menteri BUMN PER-13/MBU/09/2021, penghasilan komisaris BUMN terdiri atas honorarium pokok ditambah:

  • THR, maksimal satu bulan gaji per tahun

  • Tunjangan perumahan, umumnya 85% dari gaji pokok DTU

  • Asuransi purna jabatan, premi hingga 25% dari gaji tahunan

  • Fasilitas kendaraan dinas, kesehatan, dan bantuan hukum

  • Tantiem atau insentif kinerja, sebagai penghargaan atas hasil perusahaan

Dengan komposisi tersebut, estimasi total gaji Tina Talisa bisa mencapai Rp 21–22 miliar per tahun, atau sekitar Rp 1,8–1,9 miliar per bulan.

Profil Tina Talisa & Alasan Penunjukan

Tina lahir di Bandung pada 24 Desember 1979, berpendidikan dokter gigi (Unpad) dan Magister Komunikasi. Kariernya meliputi praktik kedokteran dan presenter televisi.
Dia kemudian dipercaya sebagai Staf Khusus Menteri Investasi/BKPM dan Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Penunjukan beliau sebagai komisaris dianggap strategis untuk memperkuat isu korporasi dan pengawasan internal di Patra Niaga, khususnya dalam integrasi ekonomi digital & energi.

Perbandingan dengan Komisaris & Direksi Lain BUMN

Total kompensasi manajemen kunci Rp 312 miliar di‑split antara 14 posisi, menghasilkan rata‑rata Rp 22 miliar/tahun.
Jika komposisi berbeda—misalnya karena komisaris utama mendapatkan 45% dari gaji direktur utama dan lainnya 90% dari komisaris utama—maka ada variasi di antara anggota dewan.
Namun rata‑rata Rp 21–22 miliar sudah mencerminkan skenario gaji pokok plus tunjangan dan insentif secara keseluruhan.

Manfaat & Tanggung Jawab Posisi

Sebagai komisaris, Tina punya tanggung jawab:

  1. Pengawasan direksi agar kebijakan bisnis sesuai target

  2. Penjaminan tata kelola perusahaan demi kepentingan negara dan publik

  3. Pemberi arahan strategis terkait pengembangan bisnis & integritas

Dengan kompensasi tinggi, publik berharap komisaris seperti Tina akan menjalankan fungsi secara profesional dan bertanggung jawab, bukan hanya simbol.

Estimasi gaji Tina Talisa sebagai komisaris Pertamina Patra Niaga sekitar Rp 21–22 miliar per tahun, atau Rp 1,8–1,9 miliar bulanan, ditambah tunjangan dan insentif. Ini sesuai besaran rata‑rata kompensasi manajemen kunci BUMN.
Angka tersebut bukan sekadar nominal, melainkan mencerminkan ekspektasi profesionalisme dan kontribusi nyata dari figur yang punya jejak integritas dan pengalaman.