teknologi

Dampak Teknologi VAR di Liga Indonesia: Kontroversi, Efektivitas, dan Masa Depan Sepak Bola Nasional

Sports

Dampak Teknologi VAR di Liga Indonesia: Kontroversi, Efektivitas, dan Masa Depan Sepak Bola Nasional

Sepak bola Indonesia memasuki era baru dengan mulai diterapkannya teknologi VAR (Video Assistant Referee) di Liga 1 sejak musim 2024/2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar PSSI dan operator liga untuk meningkatkan kualitas kompetisi, memperbaiki integritas pertandingan, dan menyelaraskan Liga Indonesia dengan standar sepak bola internasional. Kehadiran VAR memicu antusiasme, tetapi juga perdebatan sengit dari berbagai kalangan, mulai dari pemain, pelatih, pengamat, hingga suporter.

VAR adalah sistem yang memungkinkan wasit meninjau ulang keputusan penting menggunakan tayangan video dari berbagai sudut kamera. Teknologi ini telah digunakan di ajang-ajang besar seperti Piala Dunia, Liga Champions, dan Liga Inggris, dengan tujuan mengurangi kesalahan wasit yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Penerapan VAR di Indonesia menandai tonggak penting modernisasi sepak bola nasional, tetapi proses adaptasinya tidak mulus dan penuh dinamika.

Artikel ini akan membahas secara lengkap latar belakang penerapan VAR di Liga Indonesia, bagaimana sistem ini bekerja, dampaknya terhadap kualitas pertandingan, kontroversi yang muncul, respons para pemangku kepentingan, serta prospek masa depannya di sepak bola nasional.


◆ Latar Belakang Penerapan VAR di Liga Indonesia

Gagasan menggunakan teknologi VAR di Liga Indonesia pertama kali muncul setelah maraknya kontroversi keputusan wasit di beberapa pertandingan penting Liga 1 musim 2022/2023. Banyak gol yang dianulir secara keliru, pelanggaran keras yang luput dari hukuman, dan penalti yang diputuskan secara tidak konsisten. Situasi ini memicu kritik tajam dari klub, pelatih, pemain, dan publik, bahkan sempat menurunkan kepercayaan terhadap integritas kompetisi.

PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) kemudian melakukan studi kelayakan sepanjang tahun 2023. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan VAR bisa membantu meningkatkan akurasi keputusan wasit hingga 90% dalam situasi krusial seperti:

  • Gol (valid atau offside)

  • Keputusan penalti

  • Kartu merah langsung

  • Identitas pemain yang salah dihukum

Setelah melalui pelatihan intensif, uji coba sistem, dan persetujuan dari FIFA, VAR resmi digunakan di Liga 1 mulai paruh kedua musim 2024/2025. Indonesia menjadi negara Asia Tenggara ketiga setelah Thailand dan Vietnam yang mengadopsi teknologi ini secara penuh dalam kompetisi domestik.


◆ Cara Kerja Teknologi VAR di Liga Indonesia

VAR bekerja melalui kerjasama antara tim wasit lapangan dan tim wasit video (VAR team) yang ditempatkan di ruang kendali khusus di stadion. Setiap stadion yang menggelar pertandingan Liga 1 telah dilengkapi minimal 8-12 kamera definisi tinggi yang mengawasi seluruh sudut lapangan.

Berikut alur kerjanya secara umum:

  1. Insiden terjadi di lapangan.
    Wasit utama tetap memimpin pertandingan seperti biasa. Jika ada keputusan penting, wasit bisa meminta tinjauan VAR, atau tim VAR bisa merekomendasikan peninjauan.

  2. Tinjauan oleh tim VAR.
    Tim VAR meninjau tayangan ulang dari berbagai sudut kamera. Mereka memeriksa apakah ada kesalahan faktual yang jelas (clear and obvious error).

  3. Rekomendasi ke wasit utama.
    Jika ditemukan kesalahan, tim VAR memberi saran melalui headset ke wasit. Wasit utama bisa langsung mengubah keputusan berdasarkan informasi VAR, atau meninjau tayangan di monitor pinggir lapangan (on-field review).

  4. Keputusan final.
    Keputusan tetap berada di tangan wasit utama. VAR hanya bersifat membantu, bukan menggantikan kewenangan wasit.

Seluruh komunikasi antara wasit dan tim VAR direkam untuk memastikan transparansi. Durasi peninjauan diusahakan tidak lebih dari 2 menit agar tidak mengganggu ritme pertandingan.


◆ Dampak Positif VAR terhadap Liga Indonesia

Penerapan teknologi VAR membawa sejumlah dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pertandingan dan citra sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Meningkatkan Akurasi Keputusan Wasit

Sebelum ada VAR, banyak pertandingan Liga 1 diwarnai protes keras karena keputusan wasit yang dianggap merugikan salah satu tim. Dengan VAR, kesalahan besar bisa dikoreksi saat itu juga. Banyak gol yang semula dianulir karena offside ternyata sah setelah ditinjau ulang. Begitu pula sebaliknya, pelanggaran keras yang luput dari pandangan wasit bisa langsung dihukum kartu merah setelah dicek VAR.

Keakuratan ini meningkatkan rasa keadilan di antara tim peserta. Klub merasa hasil pertandingan lebih ditentukan oleh kualitas permainan, bukan kesalahan wasit. Hal ini penting untuk membangun kredibilitas liga.

Mengurangi Potensi Kecurangan

VAR juga membantu menekan potensi match fixing atau manipulasi hasil. Dengan adanya tayangan video dari banyak sudut, peluang pemain atau ofisial melakukan pelanggaran secara diam-diam menjadi lebih kecil. Ini menambah kepercayaan publik bahwa Liga Indonesia dikelola secara profesional dan transparan.

Mendorong Profesionalisme Pemain

Pemain menjadi lebih berhati-hati saat bertindak di lapangan karena tahu setiap gerakan mereka bisa dipantau VAR. Tindakan kasar, diving, atau provokasi kini lebih jarang terjadi karena bisa dihukum berdasarkan rekaman video. Secara tidak langsung, hal ini meningkatkan kualitas permainan dan sportivitas.

Menarik Minat Sponsor dan Investor

Penerapan teknologi modern seperti VAR memberi citra bahwa Liga Indonesia terus berbenah mengikuti standar internasional. Ini menarik minat sponsor dan investor yang ingin mendukung kompetisi yang profesional. Sejumlah perusahaan besar diketahui mulai menjajaki kerja sama sponsor setelah VAR diterapkan.


◆ Kontroversi dan Kritik terhadap VAR

Meski membawa banyak manfaat, kehadiran VAR juga menuai banyak kritik dan kontroversi, terutama pada masa awal penerapannya di Liga 1. Beberapa masalah yang paling sering muncul adalah:

Mengganggu Ritme Permainan

Banyak pelatih dan pemain mengeluhkan bahwa proses peninjauan VAR memakan waktu terlalu lama dan mematikan momentum pertandingan. Ketika sebuah tim sedang menyerang dan gol dianulir karena offside setelah peninjauan panjang, ritme permainan menjadi kacau. Suporter juga mengaku bingung karena tidak langsung tahu keputusan akhir.

Ketergantungan Wasit pada VAR

Beberapa pengamat menilai wasit Indonesia jadi terlalu bergantung pada VAR, bahkan dalam insiden kecil yang seharusnya bisa diputuskan langsung. Ini memperlambat pertandingan dan mengurangi wibawa wasit. Ada kekhawatiran VAR membuat wasit enggan mengambil keputusan tegas di lapangan.

Inkonsistensi Keputusan

Meskipun VAR dirancang untuk mengurangi kesalahan, beberapa keputusan tetap dianggap kontroversial. Ada kasus penalti yang diberikan setelah tinjauan VAR padahal pelanggarannya terlihat ringan, sementara pelanggaran berat lain dibiarkan. Inkonsistensi ini menimbulkan perdebatan sengit antar klub dan penggemar.

Infrastruktur dan Biaya

VAR membutuhkan infrastruktur mahal seperti kamera HD, ruang kendali, dan jaringan komunikasi canggih. Beberapa stadion di luar Jawa kesulitan memenuhi standar teknis. Biaya operasional juga tinggi, membuat banyak klub Liga 2 belum bisa menerapkannya. Ini menimbulkan kesenjangan teknologi antar level kompetisi.


◆ Respons Klub, Pemain, dan Suporter

Reaksi terhadap kehadiran VAR di Liga Indonesia sangat beragam. Beberapa klub besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Arema FC mendukung penuh karena menilai VAR meningkatkan keadilan pertandingan. Mereka bahkan menyiapkan tim analis sendiri untuk membantu pelatih memahami keputusan VAR.

Sebaliknya, beberapa klub kecil mengeluhkan bahwa proses VAR justru sering merugikan mereka karena dianggap bias terhadap tim besar. Mereka menuding ada kecenderungan wasit lebih percaya tayangan kamera yang sering kali tidak jelas di stadion kecil.

Pemain pun memiliki pandangan beragam. Sebagian merasa lebih aman karena pelanggaran terhadap mereka bisa dihukum lewat VAR. Namun ada juga yang merasa permainan jadi kurang mengalir dan lebih kaku karena wasit terlalu sering menghentikan laga.

Suporter juga terbagi dua. Sebagian mendukung karena VAR membuat pertandingan lebih adil, tetapi sebagian lain kecewa karena selebrasi gol sering tertunda menunggu konfirmasi VAR. Mereka merasa atmosfer spontan sepak bola jadi berkurang.


◆ Dampak VAR terhadap Gaya Permainan Tim

Menariknya, kehadiran VAR juga memengaruhi gaya permainan tim. Banyak pelatih kini menyusun taktik lebih disiplin, terutama dalam lini pertahanan agar tidak mudah terkena offside. Pelatih juga menekankan pentingnya menghindari kontak fisik berlebihan di kotak penalti karena bisa dihukum lewat VAR.

Secara statistik, jumlah kartu merah langsung meningkat 30% pada putaran pertama Liga 1 2024/2025 dibanding musim sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa banyak pelanggaran keras yang sebelumnya luput kini terdeteksi oleh VAR. Jumlah penalti yang diberikan juga meningkat karena pelanggaran kecil yang tidak terlihat mata wasit bisa terpantau kamera.

Perubahan ini menuntut adaptasi besar dari pelatih dan pemain. Mereka harus belajar membaca ulang batas agresivitas, menjaga emosi, dan menguasai teknik bertahan yang bersih. VAR pada akhirnya mendorong permainan yang lebih taktis dan disiplin.


◆ Prospek Masa Depan Teknologi VAR di Indonesia

PSSI menargetkan bahwa pada 2026, seluruh stadion Liga 1 memiliki fasilitas VAR permanen dengan standar FIFA. Saat ini, baru 10 stadion yang benar-benar memenuhi standar penuh, sementara sisanya masih menggunakan fasilitas mobile. Pemerintah juga berencana memberikan subsidi pembangunan ruang kendali VAR untuk stadion di luar Pulau Jawa.

Selain itu, PSSI menyiapkan program pelatihan wasit bersertifikat VAR bersama AFC dan FIFA agar jumlah wasit bersertifikat meningkat. Targetnya, minimal 40 wasit bersertifikat VAR tersedia pada 2026 untuk memastikan kualitas pengambilan keputusan semakin baik.

Ada wacana untuk memperluas penggunaan VAR ke Liga 2 secara bertahap jika infrastruktur memungkinkan. Namun, hal ini masih dikaji karena tingginya biaya dan kesiapan SDM.

Ke depan, VAR bisa dikombinasikan dengan teknologi semi-automated offside seperti yang digunakan di Piala Dunia 2022, yang memanfaatkan sensor dan AI untuk menentukan posisi offside secara otomatis dalam hitungan detik. Teknologi ini diharapkan mempercepat proses peninjauan dan mengurangi kontroversi.


Kesimpulan

Penerapan teknologi VAR di Liga Indonesia menjadi tonggak penting modernisasi sepak bola nasional. Kehadirannya berhasil meningkatkan akurasi keputusan wasit, mengurangi kontroversi, dan memperbaiki citra kompetisi. Namun, transisi ini juga memunculkan tantangan berupa gangguan ritme permainan, inkonsistensi keputusan, ketergantungan wasit, hingga masalah infrastruktur.

Meski menuai pro dan kontra, mayoritas pelaku sepak bola sepakat bahwa VAR adalah langkah maju yang tak bisa dihindari. Dengan perbaikan berkelanjutan pada kualitas wasit, infrastruktur, dan edukasi kepada publik, teknologi ini berpotensi besar meningkatkan standar Liga Indonesia agar sejajar dengan liga-liga top Asia.

VAR bukan sekadar alat teknologi, melainkan simbol keseriusan Indonesia membenahi sepak bola secara menyeluruh. Jika dijalankan konsisten, VAR akan menjadi pondasi penting menuju kompetisi yang profesional, adil, dan kompetitif di masa depan.


Referensi