Bacaan doa i tidal dalam Islam adalah doa yang dibaca saat melakukan salat ied, baik itu salat iedul fitri maupun iedul adha. Doa ini memiliki makna yang mendalam dan merupakan bagian penting dari ibadah salat ied. Doa ini biasanya dibaca setelah takbir dan sebelum membaca Al-Fatihah. Bacaan doa i tidal ini berisi pujian dan pengakuan terhadap kebesaran Allah SWT, permohonan ampun atas dosa-dosa, dan harapan untuk mendapatkan keberkahan dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Panduan Lengkap Membaca Doa I tidal dalam Islam
Dalam tradisi Islam, doa merupakan elemen penting yang menghubungkan umat manusia dengan Tuhan. Salah satu doa yang sangat penting dan sering dibaca oleh umat Islam adalah doa I’tidal. Doa I’tidal adalah rangkaian kata-kata yang diucapkan dengan penuh kekhusyukan dan keimanan. Selain itu, doa ini berfungsi sebagai penutup dari rangkaian ibadah puasa Ramadhan dan haji. Dalam doa ini, umat Islam memohon ampunan atas dosa-dosa mereka dan meminta berkah serta hidayah dari Allah SWT.
Doa I’tidal
Membaca doa I’tidal memerlukan pemahaman yang baik tentang struktur dan makna doanya. Doa ini dimulai dengan takbir, yaitu pengucapan “Allahu Akbar” sebanyak tujuh kali. Setelah itu, umat Islam membaca Al-Fatihah, surah pertama dalam Al-Qur’an. Kemudian, mereka membaca surah lainnya dari Al-Qur’an. Setelah membaca surah, umat Islam kembali mengucapkan takbir, kali ini sebanyak lima kali
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW mengucapkan, “Sami’allahu liman hamidah (Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya),” ketika mengangkat punggungnya dari rukuk. Kemudian ketika berdiri beliau membaca:
BACA JUGA : Makna Meninggal Hari Senin Menurut Ajaran Islam
Arab :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Latin: Rabbana lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.
Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu”.
sumber : Popbela
Setelah tahap ini, umat Islam membaca doa I tidal. Doa ini berisi pujian kepada Allah SWT, pengakuan atas kebesaran-Nya, dan permohonan ampunan atas dosa-dosa. Doa ini juga mencakup permohonan agar Allah SWT menerima amal ibadah yang telah dilakukan dan memberikan petunjuk untuk tetap berada di jalan yang benar.
Memaknai Doa I’tidal
Membaca doa I’tidal bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata, tetapi juga tentang memahami dan merenungkan maknanya. Setiap kata dalam doa ini memiliki makna yang mendalam dan penting. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk memahami dan merenungkan makna dari doa ini saat mereka membacanya.
Selain itu, doa I tidal juga harus dibaca dengan sikap yang benar. Umat Islam harus membaca doa ini dengan penuh kekhusyukan dan keimanan. Mereka harus merasa dekat dengan Allah SWT dan merasa bahwa mereka berkomunikasi langsung dengan-Nya. Mereka juga harus merasa bahwa mereka berada di hadapan Allah SWT dan bahwa mereka memohon ampunan dan berkah dari-Nya.
Dengan demikian, membaca doa ini dengan pemahaman dan kekhusyukan yang benar adalah bagian penting dari perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Ini adalah cara bagi umat Islam untuk merenungkan dan menghargai berkah yang telah mereka terima, serta untuk memohon ampunan dan hidayah dari Allah SWT.
BACA JUGA : Adab dan Hadist Menuntut Ilmu yang Harus Diketahui oleh Setiap Muslim