Meski tidak semua fenomena alam bisa dijelaskan dengan sains, namun mitos yang membuat kita merasa was-was dan khawatir harus dihindari. Seperti arti hujan panas yang sering diasosiasikan dengan adanya mitos negatif.
Banyak sekali mitos di berbagai daerah di Indonesia terkait adanya hujan panas ini. Mulai dari adanya orang yang meninggal, setan sedang beranak, dan lain sebagainya. Daripada percaya dengan sesuatu yang tidak baik seperti itu, mending cari tahu sebenarnya bagaimana hujan panas terjadi dari sudut pandang sains.
Nah, simak penjelasan secara sains bagaimana hujan panas ini terjadi berikut!
Adanya Angin Kencang yang Membawa Hujan
Angin yang kencang akan sangat mudah membawa air dari daerah yang jauh. Apalagi air yang dibawa sebelumnya berupa uap air, yang kemudian mengalami pengembunan saat terdorong oleh angin tersebut.
Fenomena hujan yang terjadi di daerah yang panas ini juga bisa terjadi akibat kondisi tersebut. Dimana ada angin kencang berhembus dari daerah yang sedang mengalami hujan. Angin tersebut membawa udara lembab yang mengandung uap air yang tinggi.
Proses perjalanan dari daerah tersebut ke daerah yang panas ini membuat terjadinya pengembunan dari uap air tersebut. Sehingga uap air berubah menjadi air dan jatuh di daerah dengan cuaca yang panas dan tanpa terlihat sama sekali awan disana.
Hujan di Lapisan Awan yang Tinggi
Awan ada yang berada di lapisan sangat tinggi dan terlihat tipis, sehingga sama sekali tidak terlihat. Saat awan tersebut berubah menjadi hujan, maka awan akan hilang sebelum air sampai ke tanah.
Orang-orang yang tidak bisa melihat awan tersebut pastinya akan menganggap terjadi hujan tanpa terbentuknya awan. Padahal sebenarnya awan tersebut sudah lebih dahulu menghilang sebelum hujan dirasakan.
Hal ini membuktikan bahwa hujan panas ini terjadi dalam durasi yang sangat pendek. Meski terkadang terasa begitu deras, namun hanya dalam hitungan menit saja. Setelah semua air turun ke bumi, hujan akan terhenti seluruhnya.
Suhu Udara yang Sangat Panas
Cuaca yang sangat panas akan membuat berbagai sumber air juga menguap dengan cepat. Udara akan dipenuhi dengan uap air yang membuatnya sangat lembab. Udara tersebut akan naik ke langit dan bisa menyebabkan hujan.
Terjadinya hujan di tengah kondisi terjadi karena ada hembusan angin yang tiba-tiba datang. Setelah air menguap hingga di ketinggian, hembusan angin yang datang tersebut membuat uap air akan lebih cepat mengembun.
Setelah itu, udara yang penuh dengan uap air atau dengan kelembaban udara yang tinggi tersebut akan langsung mengembun dan turun menjadi hujan. Adanya angin inilah yang membuat awan tidak terbentuk, namun menghasilkan hujan tanpa awan.
Hujan panas ini dalam istilah ilmiahnya disebut hujan zenithal. Dimana proses terjadinya hujan tanpa dibarengi dengan adanya awan yang terbentuk. Meski dalam kondisi panas, terjadi hujan yang membuat banyak orang berpikir fenomena ini sangat aneh.
Padahal sebenarnya fenomena ini sering terjadi, khususnya di daerah yang dilewati garis khatulistiwa. Sehingga Anda tidak perlu mengaitkannya dengan adanya berbagai macam mitos yang cenderung negatif.
Itulah alasan mengapa hujan bisa saja turun meski berada di kondisi cuaca sedang panas. Dari penjelasan tersebut, fenomena ini sangat logis, dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Jadi mulai sekarang selalu berpikir positif dan biasakan untuk menemukan penjelasan secara ilmiah, sebelum mengatakan tentang suatu mitos yang negatif.