Begini Prediksi Harga Nikel Berjangka Tahun 2022, Simak di Sini!
Nikel adalah salah satu jenis komoditas yang cukup sering menjadi bahan perbincangan oleh sejumlah pihak karena berbagai alasan. Misalnya, kenaikan harga nikel berjangka yang terjadi akibat kekacauan dunia seperti pandemi virus Covid-19 beberapa tahun belakangan ini serta sejumlah konflik di beberapa belahan dunia.
Namun, apabila melihat data, harga nikel berjangka saat ini bisa dibilang lebih solid dengan rata – rata harga jual atau biasa disebut Average Selling Prices (ASP) akan meningkatkan dibandingkan nilai tahun sebelumnya. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak positif terhadap kinerja dari sejumlah emiten nikel. Contohnya, perusahaan Aneka Tambang atau ANTM dan perusahaan Valve Indonesia atau INCO.
Lantas, sebenarnya bagaimana prediksi harga nikel berjangka dalam beberapa waktu ke depan? Untuk mengetahui informasinya, simak penjelasan berikut ini:
Baca juga: 2 Cara Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Secara Online
Pergerakan Harga Nikel Berjangka Sejak Awal Tahun 2022
Semenjak Maret 2022, prospek saham emiten produsen nikel diproyeksi akan semakin menguat dan solid. Sebab, harga nikel berjangka terus mengalami kenaikan semenjak awal tahun 2022. Bahkan, lonjakan harga nikel berjangka tersebut sudah berlangsung semenjak pertengahan 2020 hingga akhir 2021.
Nilai lonjakan harga nikel berjangka pada kurun waktu tersebut sebesar 60 % dan berada di level 20 ribu USD per ton. Kemudian semenjak 2022, harga nikel berjangka terus naik dengan persentase yang cukup menjanjikan. Pada bulan Maret sendiri, kenaikan harga nikel sempat mencapai hingga angka 100 % dan menjadi 100 ribu USD per ton secara intraday pada bursa LME atau London Metal Exchange.
Hal tersebut kemudian membuat bursa LME menghentikan perdagangan komoditas ini di level lebih dari 81 ribu USD per ton. Selain itu, bursa LME juga menyatakan bahwa apabila beberapa waktu setelah harga nikel mencapai nilai tersebut, maka pihak yang bersangkutan tidak akan membuka lagi perdagangan pasar nikel. Dan perdagangan nikel baru dibuka lagi pada 11 Maret 2022.
Selanjutnya apabila melihat grafik harga nikel berjangka pada kontrak 3 bulan yang akan datang, pada bulan Maret harganya sempat memuncak ke level 35.550 USD per ton. Angka tersebut terus berfluktuasi pada level dikisaran 33,5 ribu USD per ton, dan harganya sempat menurun ke level 26 ribu USD per ton pada pertengahan bulan Mei.
Kemudian lebih lanjut, meski tetap berfluktuasi namun angka dari harga nikel berjangka meroket kembali ke angka hampir tembus 30 ribu USD per ton pada penghunjung bulan Mei. Hanya saja pada saat memasuki bulan Juni dan berlanjut hingga saat ini, harga nikel berjangka tampak semakin melandai hingga akhirnya bertengger di angka 22,5 ribu USD per ton pada 5 Agustus 2022.
Faktor Yang Memengaruhi Fluktuasi Harga Nikel Berjangka
Apabila dicermati lebih dalam, ada berbagai faktor yang akan memengaruhi fluktuasi harga nikel berjangka. Salah satu contohnya yaitu persediaan dan kekhawatiran terhadap pasokan Rusia, yang mana Rusia dikenal sebagai negara pemasok sekitar 10 % kebutuhan nikel di dunia.
Selain itu, invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina juga memicu penurunan harga nikel berjangka di seluruh dunia.
Pada dasarnya, harga nikel berjangka dipengaruhi oleh dua sisi yaitu sisi penawaran dan permintaan. Yang mana kedua sisi tersebut saling berkaitan. Selain itu, harga nikel juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan dan ekspektasi peningkatan pada produksi electric vehicle atau kendaraan listrik.
Baca juga: 7 Kapal Pesiar Milik Indonesia Ini Memiliki Fasilitas Mewah
Sumber: https://beritanakmuda.com/