Stres ternyata tak hanya bisa dialami oleh perorangan saja. Satu keluarga juga bisa mengalami stres
berbarengan dan hal tersebut memiliki efek yang jauh lebih dahsyat dibanding stres individu. Hal ini banyak sekali dialami terutama pada keluarga yang memiliki anak sudah dewasa dan ada banyak kesibukan yang dimiliki masing-masing anggota keluarga. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari hal ini karena tanda-tandanya pun tidak bisa dikenali dengan jelas.
Nah, berikut ini beberapa informasi mengenai tanda-tanda stres pada keluarga Anda:
1. Semua orang susah tidur
Insomnia alias susah tidur merupakan salah satu tanda tingginya level stres. Jika Anda dan keluarga menyadari susah tidur di malam hari, maka bisa jadi ada sesuatu yang salah di rumah Anda. Tanpa istirahat yang cukup, kondisi emosional akan lebih labil sehingga tidak jarang hal yang sepele dapat memicu pertengkaran.
Selain itu, kurang tidur juga akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan terutama jika Anda harus bekerja dan beraktivitas yang berat di pagi hari.
2. Sesama anggota keluarga sering bertengkar
Anda mungkin menyadari ada sesuatu yang salah saat seluruh anggota keluarga saling berteriak satu sama lain. Masalah acara televisi, menu makan malam, dan bahkan kunci pintu yang tak dikembalikan di tempat seharusnya bisa memicu masalah yang kemudian menjadi pertengkaran hebat.
Ingat, keluarga harusnya saling mendukung bukan saling menjatuhkan apalagi sampai mencaci maki satu sama lain. Jika keluarga Anda sedang mengalami masalah ini, pastikan untuk memperbanyak afeksi secara fisik misalnya dengan berpelukan sebelum tidur atau selalu mencium kening sebelum beraktivitas di pagi hari.
3. Tak ada lagi rutinitas makan malam
Jika dulu Anda sekeluarga selalu makan malam bersama, kini setiap orang makan malam di waktu dan tempat yang berbeda. Ada yang memilih makan di kamar, di depan televisi, atau bahkan makan di luar bersama orang lain.
Kalau hal ini terus berlangsung dan tak ada yang peduli, itu tandanya ada sesuatu yang salah pada keluarga Anda. Untuk mencoba mengembalikan kebersamaan, awali dengan makan bersama di resto favorit kemudian mulai mengajak keluarga untuk tetap makan bersama di rumah keesokan harinya.
4. Anak menjaga jarak dengan orang tuanya
Salah satu ciri keluarga yang sehat dan bahagia adalah adanya komunikasi yang baik di antara setiap orang. Jadi kalau anak Anda langsung masuk kamar begitu pulang sekolah dan baru keluar kamar keesokan paginya saat akan berangkat, jelas itu bukan ciri keluarga yang sehat.
Sebagai orang tua, Anda perlu mendekatinya terlebih dahulu dan mencari tahu apa yang salah atau apa yang membuatnya merasa kurang nyaman. Setelah itu, coba diskusikan dengan anggota keluarga yang lain dan carilah solusinya.
Dengan keluarga yang bahagia, rasa lelah setelah bekerja atau beraktivitas di luar akan langsung hilang setibanya di rumah. Anda juga akan lebih produktif di kantor dan tentu saja menjadi pribadi yang positif jika memiliki keluarga yang sehat dan bahagia.