Dari sekian banyaknya jenis ibadah sunnah, sholat dhuha pun menjadi salah satu yang paling disukai oleh Rasulullah SAW. Hal itu bukan tanpa alasan, karena sholat sunnah dhuha memiliki beberapa keutamaan yang sangat luar biasa.
Salah satu keutamaan dari sholat dhuha yang sayang untuk dilewatkan, yakni akan dibuatkan surga di surga. “Barangsiapa sholat dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sebenarnya bacaan niat sholat dhuha tidak dapat dijadikan tolak ukur dari sah atau tidak sahnya sholat dhuha. Adapun mengenai waktu pelaksanaan sholat dhuha yang dilakukan ketika matahari mulai naik sekitar tujuh hasta sejak terbitnya sampai menjelang dzuhur.
Tak berbeda jauh dengan jenis sholat sunnah lainnya, yang mana sholat dhuha juga dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimalnya 12 rakaat (tidak terbatas). Dalam sebuah hadits, menyebutkan bahwa terdapat tiga waktu dimana kita tidak boleh melaksanakan sholat.
“Ada tiga waktu di mana Rasulullah SAW melarang kami untuk melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami: (pertama) ketika matahari terbit hingga ia meninggi, (kedua) ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir, (ketiga) saat matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.” (HR. Muslim).
Batas Akhir Waktu Sholat Dhuha
Menurut pendapat dari beberapa ulama terkemuka, menyebutkan bahwa waktu sholat dhuha itu adalah sekitar 15 – 20 menit setelah matahari terbit (waktu syuruq) hingga 15 menit sebelum tiba waktunya sholat dzuhur.
Adapun mengenai batas waktu sholat dhuha mulai dari sesudah matahari terbit sampai setinggi tombak dan berakhir sebelum memasuki waktu dzuhur (sebelum zawal).
Bacaan Niat Sholat Dhuha
Usholli sunnatadh dhuhaa rol’ataini mustaqbilal qiblati ada’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Alla Ta’ala.”
Tata Cara Sholat Dhuha
- Membaca niat sholat dhuha (dalam hati)
- Takbirotul ihram (Allahu Akbar)
- Membaca doa Iftitah (disunnahkan)
- Membaca surat Al-Fatihah
- Ruku dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Bangkit lagi untuk melaksanakan rakaat yang kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca Surat As-Syams
- Ruku dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tasyahud akhir dengan tuma’ninah
- Salam
- Membaca doa sholat dhuha.
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha
Sumber: Pos Kupang Tribun
Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahumma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana rizqii fii ardhi fa-akhrijhu, wan inkaana mu’siron fayassirhu, wa inkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, baihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihin.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, jika rezekiku berada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, dan kekuatan-Mu, berikanlah kepada hamba-hambaMu yang sholeh.”